Minggu, 05 Oktober 2014

Mengenal badak Jawa Khas( DAERA.Banten-INDONESIA.)

Bismillah.
Sebenarnya artikel ini terinsperasi dari tugas sekolah dengan tujuan untuk mengenali organisme khas daerah karena menarik sayapun mencoba untuk memposting di blog dan semoga bermanfaat . 





Badak Jawa sering kali disebut dengan Badak Bercula Satu kecil ( Rhinoceros sondaicus ) yaitu anggota dari famili Rhinocerotidae serta satu dari lima badak yang mana tetap ada. Badak ini masuk ke genus yang sama juga dengan badak india serta mempunyai kulit bermosaik yang mana mirip baju baja. Badak ini mempunyai panjang antara 3,1 sampai 3,2 m serta tinggi antara 1,4 sampai 1,7 m. Badak ini lebih kecil dari pada badak india serta lebih dekat atau hampir sama besar tubuhnya dengan badak hitam. Ukuran culanya umumnya kurang dari 20 cm, lebih kecil dari pada cula spesies badak yang lain.

Ciri-ciri Badak Jawa

Badak jawamemiliki ciri lebih kecil dari pada sepupunya, badak india, dan mempunyai besar tubuh yang hampir sama dengan badak hitam. Panjang tubuh badak Jawa ( terhitung  dari kepalanya ) bisa kian lebih 3,1 sampai 3,2 m dan tingginya bisa mencapai antara 1,4 sampai 1,7 m. Badak dewasa dilaporkan mempunyai berat antara 900 sampai 2.300 kilogram. Penelitian dalam upaya menghimpun pengukuran akurat badak Jawa tak pernah dikerjakan dan bukan hanya prioritas. Tak ada perbedaan besar pada type kelamin, namun badak Jawa betina ukuran tubuhnya bisa semakin besar. Badak di Vietnam lebih kecil dari pada di Jawa menurut penelitian bukti melewati photo dan pengukuran jejak kaki mereka.. 18
Layaknya sepupunya di India, badak jawa mempunyai satu cula ( spesies lain mempunyai dua cula ). Culanya yaitu cula paling kecil dari seluruh badak, umumnya lebih sedikit dari 20 cm dng yang terpanjang selama 27 cm. Badak jawa jarang memakai culanya utk bertarung, namun memakainya utk memindahkan lumpur di kubangan, utk menarik tanaman supaya bisa dimakan, dan buka jalur melewati vegetasi tidak tipis. Badak Jawa mempunyai bibir panjang, atas dan tingginya yang membantunya mengambil makanan. Gigi serinya panjang dan tajam ; saat badak jawa bertempur, mereka memakai gigi ini. Di belakang gigi seri, enam gigi geraham panjang dipakai utk mengunyah tanaman kasar. Layaknya seluruh badak, badak jawa mempunyai penciuman dan pendengaran yang baik namun mempunyai pandangan mata yang jelek. Mereka diperkirakan hidup sepanjang 30 hingga 45 th.. 18


Kulitnya yang sedikit berbulu, memiliki warna abu-abu atau abu-abu-coklat membungkus di pundak, punggung dan pantat. Kulitnya mempunyai pola mosaik alami yang mengakibatkan badak mempunyai perisai. Pembungkus leher badak Jawa lebih kecil dari pada badak india, namun terus membentuk wujud pelana pada pundak. Di karenakan risiko mengganggu spesies terancam, badak jawa dipelajari melewati sampel kotoran dan kamera. Mereka jarang didapati, dilihat atau di ukur dengan cara langsung.

Populasi Badak Jawa

Badak ini dulu menjadi satu di antara badak di Asia yang sangat banyak menyebar. Walau disebut dengan badak jawa, binatang ini tak terbatas hidup di Pulau Jawa saja, namun di semua Nusantara, di sepanjang Asia Tenggara serta di India dan Tiongkok. Spesies ini saat ini statusnya amat krusial, dimana cuma sedikit populasi yang bisa ditemukan di alam bebas, serta tak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan merupakan mamalia terlangka yang ada di bumi. Sekitar 40-50 populasi  badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa, Indonesia. Dan populasi Badak Jawa di alam bebas yang lain terdapat di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam dan diperkiraan populasi tak kian lebih delapan ekor pada th. 2007. Menyusutnya populasi badak jawa disebabkan oleh perburuan untuk di ambil culanya, yang amat bernilai pada proses pengobatan tradisional Tiongkok, dan harganya mencapai $30. 000 per kilogram di pasar gelap. Menyusutnya populasi badak ini juga dikarenakan oleh kehilangan habitat, yang terlebih disebabkan oleh perang, layaknya perang Vietnam di Asia Tenggara juga mengakibatkan menyusutnya populasi badak Jawa serta menghambat pemulihan. Tempat yang masih tersisa cuma ada di dua tempat yang telah dilindungi, namun badak jawa tetap ada pada risiko diburu, sensitif pada penyakit serta menciutnya keragaman genetik menyebabkannya terganggu dalam proses berkembangbiak. WWF Indonesia mengupayakan untuk mengembangkan ke-2 untuk badak jawa di karenakan bila berlangsung serangan penyakit atau bencana alam layaknya tsunami, letusan gunung berapi Krakatau serta gempa bumi, populasi badak jawa dapat segera punah. Disamping itu, di karenakan invasi langkap ( arenga ) serta persaingan dengan populsai banteng untuk ruang dan juga sumber, maka populasinya makin terdesak. Lokasi yang diidentifikasikan aman serta relatif dekat yaitu Taman Nasional Halimun di Gunung Salak, Jawa Barat yang mana dulu jadi habitat badak Jawa
Badak jawa bisa hidup sepanjang 30-45 th. di alam bebas. Badak ini hidup di hutan hujan yang ada di dataran rendah, padang rumput basah serta tempat daratan banjir besar. Badak jawa umumnya memiliki sifat yang tenang, terkecuali pada saat kenal-mengenal serta membesarkan anak, meskipun satu grup terkadang bisa berkumpul di dekat kubangan serta area memperoleh mineral. Badak dewasa tak mempunyai hewan pemangsa sebagai musuhnya. Badak jawa umumnya menjahui manusia, namun dapat menyerang manusia bila ia merasa diganggu. Peneliti serta pelindung alam jarang meneliti binatang itu dengan cara langsung di karenakan kelangkaan mereka serta ada bahaya mengganggu sbuah spesies terancam. Peneliti memakai kamera serta sampel kotoran untuk bisa mengukur kesehatan serta perilaku mereka. Badak Jawa lebih sedikit dipelajari dari pada spesies badak yang lain.

Persebaran dan Habitat Badak Jawa

Perkiraan yang sangat optimistis memperkirakan bahwasanya lebih sedikit dari 100 badak Jawa tetap ada di alam bebas. Mereka di anggap sebagai suatu mamalia yang sangat terancam ; meskipun tetap ada badak Sumatra yang area hidupnya tak dilindungi layaknya badak Jawa, dan sebagian pelindung alam berasumsi mereka mempunyai risiko yang semakin besar. Badak Jawa diketahui tetap hidup di dua area, Taman Nasional Ujung Kulon di ujung barat pulau Jawa dan Taman Nasional Cat Tien yang terdapat lebih kurang 150 km sebelah utara Kota Ho Chi Minh.
Binatang ini dulu menyebar dari Assam dan Benggala ( area tinggal mereka dapat saling melengkapi pada badak Sumatra dan India di area tsb ) ke arah timur hingga Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, dan ke arah selatan di wilayah semenanjung Malaya, dan pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Badak Jawa hidup di rimba hujan dataran rendah, rumput tinggi dan area tidur alang-alang yang banyak dng sungai, dataran banjir besar atau tempat basah dng banyak kubangan lumpur. Meskipun dlm histori badak jawa suka tempat rendah, subspesies di Vietnam terdorong menuju tanah yang lebih tinggi ( di atas 2. 000 m ), yang dikarenakan oleh masalah dan perburuan oleh manusia.
Area hidup badak jawa sudah berkurang sepanjang 3. 000 th. paling akhir, diawali lebih kurang th. 1000 SM, area hidup di utara badak ini meluas ke Tongkok, namun mulai bergerak ke selatan dengan cara kasar pada 0. 5 km per th. di karenakan penetap manusia meningkat di tempat itu. Badak ini mulai punah di India pada dekade awal era ke-20. Badak Jawa diburu hingga kepunahan di semenanjung Malaysia th. 1932. Pada akhir perang Vietnam, badak Vietnam diakui punah selama tanah utama Asia. Pemburu lokal dan penebang rimba di Kamboja mengklaim lihat badak jawa di Pegunungan Cardamom, namun survey pada tempat tsb gagal mendapatkan bukti. Populasi badak Jawa juga barangkali ada di pulau Kalimantan, meskipun spesimen tsb barangkali adalah badak Sumatra, populasi kecil yang tetap hidup disana

Sifat

Badak jawa merupakan binatang yang sifatnya tenang terkecuali saat mereka berkembang biak dan di saat seekor inang mengasuh anaknya. Terkadang mereka dapat berkerumun membentuk grup kecil  di area mencari mineral dan kubangan lumpur. Berkubang di lumpur yaitu karakter umum seluruh badak utk melindungi suhu tubuh dan menolong menghindar penyakit dan parasit. Badak jawa tak menggali kubangan lumpurnya sendiri dan lebih senang memakai kubangan binatang yang lain atau lubang yang nampak dengan cara alami, yang dapat memakai culanya untuk jadi besar. Area mencari mineral juga amat mutlak di karenakan nutrisi utk badak di terima dari garam. Wilayahi jantan semakin besar dibanding betina dengan besar lokasi jantan 12–20 km² dan lokasi betina yang diperkirakan 3–14 km². Lokasi jantan semakin besar dari pada lokasi wanita. Tak diketahui apakah ada pertempuran teritorial.
Jantan menandai lokasi mereka dengan cara menumpukan kotoran dan percikan urin. Goresan yang di buat dengan kaki di tanah dan gulungan pohon muda juga dipakai untuk berkomunikasi. Bagian spesies badak yang lain mempunyai rutinitas khas buang air besar pada tumpukan kotoran badak besar dan lantas menggoreskan kaki belakangnya pada kotoran. Badak Sumatra dan Jawa saat buang air besar di tumpukan, tak lakukan goresan. Adaptasi karakter ini diketahui dengan cara ekologi ; di rimba hujan Jawa dan Sumatera, metode ini barangkali tak bermanfaat utk menyebar bau.
Badak jawa bisa hidup sepanjang 30-45 th. di alam bebas. Badak ini hidup di hutan hujan yang ada di dataran rendah, padang rumput basah serta tempat daratan banjir besar. Badak jawa umumnya memiliki sifat yang tenang, terkecuali pada saat kenal-mengenal serta membesarkan anak, meskipun satu grup terkadang bisa berkumpul di dekat kubangan serta area memperoleh mineral. Badak dewasa tak mempunyai hewan pemangsa sebagai musuhnya. Badak jawa umumnya menjahui manusia, namun dapat menyerang manusia bila ia merasa diganggu. Peneliti serta pelindung alam jarang meneliti binatang itu dengan cara langsung di karenakan kelangkaan mereka serta ada bahaya mengganggu sbuah spesies terancam. Peneliti memakai kamera serta sampel kotoran untuk bisa mengukur kesehatan serta perilaku mereka. Badak Jawa lebih sedikit dipelajari dari pada spesies badak yang lain.

Persebaran dan Habitat Badak Jawa

Perkiraan yang sangat optimistis memperkirakan bahwasanya lebih sedikit dari 100 badak Jawa tetap ada di alam bebas. Mereka di anggap sebagai suatu mamalia yang sangat terancam ; meskipun tetap ada badak Sumatra yang area hidupnya tak dilindungi layaknya badak Jawa, dan sebagian pelindung alam berasumsi mereka mempunyai risiko yang semakin besar. Badak Jawa diketahui tetap hidup di dua area, Taman Nasional Ujung Kulon di ujung barat pulau Jawa dan Taman Nasional Cat Tien yang terdapat lebih kurang 150 km sebelah utara Kota Ho Chi Minh.
Binatang ini dulu menyebar dari Assam dan Benggala ( area tinggal mereka dapat saling melengkapi pada badak Sumatra dan India di area tsb ) ke arah timur hingga Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, dan ke arah selatan di wilayah semenanjung Malaya, dan pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Badak Jawa hidup di rimba hujan dataran rendah, rumput tinggi dan area tidur alang-alang yang banyak dng sungai, dataran banjir besar atau tempat basah dng banyak kubangan lumpur. Meskipun dlm histori badak jawa suka tempat rendah, subspesies di Vietnam terdorong menuju tanah yang lebih tinggi ( di atas 2. 000 m ), yang dikarenakan oleh masalah dan perburuan oleh manusia.
Area hidup badak jawa sudah berkurang sepanjang 3. 000 th. paling akhir, diawali lebih kurang th. 1000 SM, area hidup di utara badak ini meluas ke Tongkok, namun mulai bergerak ke selatan dengan cara kasar pada 0. 5 km per th. di karenakan penetap manusia meningkat di tempat itu. Badak ini mulai punah di India pada dekade awal era ke-20. Badak Jawa diburu hingga kepunahan di semenanjung Malaysia th. 1932. Pada akhir perang Vietnam, badak Vietnam diakui punah selama tanah utama Asia. Pemburu lokal dan penebang rimba di Kamboja mengklaim lihat badak jawa di Pegunungan Cardamom, namun survey pada tempat tsb gagal mendapatkan bukti. Populasi badak Jawa juga barangkali ada di pulau Kalimantan, meskipun spesimen tsb barangkali adalah badak Sumatra, populasi kecil yang tetap hidup disana

Sifat

Badak jawa merupakan binatang yang sifatnya tenang terkecuali saat mereka berkembang biak dan di saat seekor inang mengasuh anaknya. Terkadang mereka dapat berkerumun membentuk grup kecil  di area mencari mineral dan kubangan lumpur. Berkubang di lumpur yaitu karakter umum seluruh badak utk melindungi suhu tubuh dan menolong menghindar penyakit dan parasit. Badak jawa tak menggali kubangan lumpurnya sendiri dan lebih senang memakai kubangan binatang yang lain atau lubang yang nampak dengan cara alami, yang dapat memakai culanya untuk jadi besar. Area mencari mineral juga amat mutlak di karenakan nutrisi utk badak di terima dari garam. Wilayahi jantan semakin besar dibanding betina dengan besar lokasi jantan 12–20 km² dan lokasi betina yang diperkirakan 3–14 km². Lokasi jantan semakin besar dari pada lokasi wanita. Tak diketahui apakah ada pertempuran teritorial.
Jantan menandai lokasi mereka dengan cara menumpukan kotoran dan percikan urin. Goresan yang di buat dengan kaki di tanah dan gulungan pohon muda juga dipakai untuk berkomunikasi. Bagian spesies badak yang lain mempunyai rutinitas khas buang air besar pada tumpukan kotoran badak besar dan lantas menggoreskan kaki belakangnya pada kotoran. Badak Sumatra dan Jawa saat buang air besar di tumpukan, tak lakukan goresan. Adaptasi karakter ini diketahui dengan cara ekologi ; di rimba hujan Jawa dan Sumatera, metode ini barangkali tak bermanfaat utk menyebar bau.
Badak jawa mempunyai lebih sedikit nada dari pada badak sumatra ; amat sedikit nada badak jawa yang diketahui. Badak Jawa dewasa tak mempunyai musuh alami tak hanya manusia. Spesies ini, terlebih sekali di Vietnam, yaitu spesies yang melarikan diri ke rimba saat manusia mendekat hingga sukar utk meneliti badak. Saat manusia terlampau dekat dng badak jawa, badak itu dapat jadi agresif dan dapat menyerang, menikam dng gigi serinya di rahang bawah sesaat menikam keatas dng kepalanya. Karakter anti-sosialnya barangkali adalah adaptasi tekanan populasi ; bukti histori mengusulkan bahwa spesies ini dulu lebih berkelompok.

Makanan

Badak jawa merupakan hewan herbivora dan makan berbagai macam spesies tanaman, terlebih tunas, ranting, dedaunan muda dan buah yang jatuh. Umumnya tumbuhan yang disukai oleh spesies ini tumbuh di tempat yang terkena cahaya matahari : pada pembukaan hutan, semak-semak dan jenis vegetasi yang lain tanpa pohon besar. Badak menjatuhkan pohon muda utk meraih makanannya dan mengambilnya dng bibir atasnya yang bisa memegang. Badak Jawa yaitu pemakan yang sangat bisa beradaptasi dari seluruh spesies badak. Badak diperkirakan makan 50 kg makanan /hari. Layaknya badak Sumatra, spesies badak ini membutuhkan garam utk makanannya. Area melacak mineral umum tak ada di Ujung Kulon, namun badak Jawa tampak minum air laut utk nutrisi sama yang diperlukan.

Reproduksi Badak Jawa


Karakter seksual badak Jawa sukar dipelajari di karenakan spesies ini jarang dilihat dengan cara langsung dan tak ada kebun binatang yang mempunyai spesimennya. Badak Jawa Betina mencapai kematangan seksual pada umur 3-4 th. sesaat kematangan seksual jantan pada usia 6. Kemungkinan untuk bisa hamil diperkirakan akan terlihat pada periode 16-19 bln.. Interval kelahiran spesies ini 4–5 th. Empat spesies badak yang lain mempunyai karakter pasangan yang serupa.

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive