Senin, 10 November 2014

banteng jawa Khas ( Jawa Indonesia.)

Bismillah.Sebenarnya artikel ini terinsperasi dari tugas sekolah dengan tujuan untuk mengenali organisme khas daerah karena menarik sayapun mencoba untuk memposting di blog dan semoga bermanfaat.



Tembadau atau banteng jawa ( Bon Javanicus ) adalah merupakan yang berkerabat dengan sapi.Banteng dapat dijumpai di Myanmar,Thailand,Kamboja,Laos,Vietnam,Kalimantan ,Jawa dan Bali.
Pada tahun 1849 di masa kolonialisasi Britania,banteng di bawa ke Australia Utara dan sampai sekarang masih lestri.Bos adalah jenis sapi liar dan domestik.Bos  dapat di bagi menjadi empat subgenera: Bos,Bibos.Novibos,dan Poephagus .Pembagian klasifikasi ini masih controversial ,Genus ini memiliki lima spesies yang tesisa ,namun kemungkinan spesies ini dapat bertambah menjadi tujuh jika varietas yang telah dijinakan dihitung menjadi spesies yang tepisah.Bahkan klasifikasi dapat bertambah menjadi Sembilan jika Genus Bison disertakan.Spesies-spesiea ini diyakini berasal dari Aurochs yang telah  punah.
Subgenus Bibos
-          Bos gaurus ( gaur or Indian Bison )
-          Bos frontalis ( gayal or mithun )domisticataed from of Bos gaurus
-          Bos javan icus ( Banteng )
-          Bos palaesondaicus ( Pleistocene Banteng )
-          Subgenus Novibos
-          Bos sauveli ( Kouprey or Grey ox )
-          Sub genus Poephagus
-          Bos grunniens (yak; also Bos mutus )
Ditribusi dan Subspesies
-          Banteng Jawa ( B,J, Javanicus ) di temukan di Jawa.
-          Banteng Kalimantan ( B,J,Lowi ) Berasal dari Kalimantan
-          Banteng Burma ( B,J. birmanicus ) di temukan di daerah Myanmar,Thailand ,Kamboja, Laos, dan Vietnam.
Ciri-ciri Banteng ( Bos Javanicus) mempunyai tinggi sekitar 160 cm dengan panjang antra 190-225 cm.Meskipun beberrapa banteng beratnya dapat mencapai  satu ton,namun rata-rata banteng jantan memiliki berat berkisar antara 600-800 kg.Sedangkan banteng betina memiliki berta  dan ukuran  yang lebih kecil,Banteng memiliki sepasang tanduk di kepalanya yang panjangnya antara 60-75 cm.
Kulit kaki bagian bawah,punuk,dan daerah sekitar mata dan moncong banteng berwarna putih ,pada banteng jantan memiliki kulit berwarna biru kehitaman atau coklat gelap dengan punuk di bagian punndak dan tanduk yang melengkung ke atas,sedangkan pada banteng betina memiliki kulit berwarna coklat kemerahan,tanpa punuk dan tanduk yang mengarah ke dalam.
Banteng mampu hidup hingga umur 20 tahun dengan masa kedewasaan ketika berusia 2-3 tahhun.Banteng betina mempunyai lama kehamilan hingga 285 hari dan umumnya hanya melahirkan  satu anak saja dalam satu masa kehamilan. Anak banteng akan di sapih ketika usia 6-9 bulan.Banteng hidup secara berkelompok dengan jumlah kawanan antara 2-40 individu dengan satu jantan. Banteng- banteng janta muda biasanya hidup sendirian atau dalam kelompo-kelompok kecil bujang. Banteng merupakan binatang herbivore yang makan rumput,dedaunan dan buah-buahan,banteng umumnya aktif pada siang dan malam hari,namun pada wilayah-wilayah yang dekat dengan pemukiman manisia banteng cenderung untuk beadabtasi sebagai binatang nocturnal yang aktif di malam hari. Banteng mempunyai habitan di daerah hutan yang lebat ataupun hutan yang bersemak,mulai dari dataran rendah hingga  ketinggian 2,100 mdpl.Persebaranya mulai dari Kamboja,Indonesia ( Jawa,Bali dan Klimantan )Laos, Malaysia,Thailand, Myanmar,dan Vietnam.
Di beberapa Negara seperti Brunai Darusalam,Banglades dan India,satwa banteng dinyatakan sudah punah.
 Populasi Banteng
Populasi banteng di seluruh dunia diperkirakan tidak lebih dari 8000 ekor,bahkan di mungkinkan kurang dari 5,000 ekor,dalam setiap wilayah  ( habitat ) populasi jarang jarang yang mampu mencapai dari 500 ekor.
 Populasi Banteng Di Taman Nasional Ujung Kulon  ( TNUK ) di perkirakan terdapat 300-700 ekor banteng ( tahun 2003) 200 ekor di Taman Nasional Meru Betiri( 2000 ) 200 ekor di Taman Baluran ( 2002 ),80 ekor di  Taman Nasional Alas Purwo ( 2002 ),
Populasi-populasi yang lebih kecil juga terdapat di beberapa tempat seperti di Cagar Alam Cikepuh,Cibanteng,Pangandaran,Malang, dan Kediri.
Lantaran populasinya semakain menurun sejak tahun 1996,banteng dinyatakan dalam status konservasi “Endangered” ( EN; Terancam Punah ) oleh IUCN
Kelangkaan banteng di sebabkan oleh pemburuan liar,dan bekurangnya habitat akibat pembukaan lahan untuk pemukiman dan Pertanian.

0 komentar:

Posting Komentar