Sapi Bali merupakan sapi potong asli
Indonesia yang merupakan hasil domestikasi dari banteng (Bibos banteng) adalah jenis sapi
yang unik, hingga saat ini masih hidup liar di Taman Nasional Bali Barat, Taman
Nasional Baluran dan Taman Nasional Ujung Kulon. Sapi asli Indonesia ini sudah
lama didomestikasi suku bangsa Bali di pulau Bali dan sekarang sudah tersebar
di berbagai daerah di Indonesia.
Kekhasan Fisik Sapi Bali
Sapi Bali berukuran sedang, dadanya dalam,
tidak berpunuk dan kaki-kakinya ramping. Kulitnya berwarna merah
bata. Cermin hidung, kuku dan bulu ujung ekornya berwarna hitam. Kaki di bawah
persendian karpal dan tarsal berwarna putih. Kulit berwarna putih juga
ditemukan pada bagian pantatnya dan pada paha bagian dalam kulit berwarna putih
tersebut berbentuk oval (white mirror).
Pada punggungnya selalu ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut)
memanjang dari gumba hingga pangkal ekor.
Sapi Bali jantan
berwarna lebih gelap bila dibandingkan dengan sapi Bali betina. Warna bulu sapi
Bali jantan biasanya berubah dari merah bata menjadi coklat tua atau hitam
legam setelah sapi itu mencapai dewasa kelamin. Warna hitam dapat berubah
menjadi coklat tua atau merah bata apabila sapi itu dikebiri.
Sapi Bali dalam Kehidupan Petani Bali
Sapi Bali
merupakan hewan ternak yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat
petani di Bali.
·
Sapi Bali sebagai tenaga kerja pertanian
Sapi Bali sudah
dipelihara secara turun menurun oleh masyarakat petani Bali sejak zaman dahulu.
Petani memeliharanya untuk membajak sawah dan tegalan, untuk menghasilkan pupuk kandang yang berguna untuk
mengembalikan kesuburan tanah pertanian.
·
Sapi Bali sebagai sumber pendapatan
Sapi Bali mempunyai
sifat subur, cepat beranak, mudah beradaptasi dengan lingkungannya, dapat hidup
di lahan kritis, dan mempunyai daya cerna yang baik terhadap pakan. Keunggulan
lain yang sudah dikenal masyarakat adalah persentase karkas yang tinggi, juga
mempunyai harga yang stabil dan bahkan setiap tahunnya cenderung meningkat
membuat sapi Bali menjadi sumber pendapatan yang diandalkan oleh petani.
·
Sapi Bali sebagai sarana upacara
keagamaan
Dalam
agama Hindu, sapi dipakai dalam upacara butha yadnya sebagai caru, yaitu hewan
korban yang mengandung makna pembersihan. Demikian juga umat Muslim juga
membutuhkan sapi untuk hewan Qurban pada hari rayaIdhul Adha.
·
Sapi bali sebagai hiburan dan obyek
pariwisata
Sapi Bali
juga dapat dipakai dalam sebuah atraksi yang unik dan menarik. Atraksi tersebut bahkan mampu menarik minat
wisatawan manca negara untuk menonton. Atraksi tersebut adalah megembeng ( di
kabupaten Jembrana) dan gerumbungan (di kabupaten Buleleng).
0 komentar:
Posting Komentar