Bismillah.Sebenarnya
artikel ini terinsperasi dari tugas sekolah dengan tujuan untuk mengenali
organisme khas daerah karena menarik sayapun mencoba untuk memposting di blog
dan semoga bermanfaat.
Kambing Hutan Sumatera(Sumatran Serow) atau yang dalam bahasa
latin (ilmiah) disebut Capricornis sumatraensis sumatraensis adalah jenis kambing hutan yang hanya
terdapat di hutan tropis pulau Sumatra.
Di alam bebas keberadaan fauna ini
semakin langka dan terancam kepunahan. Oleh International Union for the Conservation of
Nature and Natural Resources (IUCN),
satwa ini dikategorikan dalam “genting” atau “Endangered”. Sehingga tidak salah, untuk melindungi
yang masih tersisa, jika kemudian pemerintah Indonesia menetapkan Kambing
Hutan Sumatera sebagai salah satu satwa yang dilindungi dari kepunahan
berdasarkan PP Nomor 7 tahun 1999.
Sayangnya saya sendiri tidak tahu berapakah populasinya yang
bertahan hingga kini. Seharian googling hanya sekedar mencari jumlah populasi
kambing ini tetapi hasilnya nihil. Mungkin ada sobat yang bisa membantu?.
Ciri khas Kambing Hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis sumatraensis)
ini adalah bertanduk ramping, pendek dan melengkung ke belakang. Berat badannya
antara 50 – 140 kg dengan panjang badannya mencapai antara 140 – 180 cm.
Tingginya bila dewasa mencapai antara 85 – 94 cm.
Pada
dasarnya kambing hutan berbeda dengan kambing yang diternakkan, karena kambing
hutan merupakan perpaduan antara kambing dengan antelop dan masih mempunyai
hubungan dekat dengan kerbau. Kambing hutan merupakan satwa yang sangat tangkas
dan sering terlihat memanjat dengan cepat di lereng terjal yang biasanya
hanya bisa dicapai oleh manusia dengan bantuan tali.
Kambing
Hutan Sumatera ini mempunyai habitat di hutan-hutan pegunungan dataran tinggi
sumatera. Populasinya yang masih tersisa terdapat di Taman Nasional Kerinci
Seblat (Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan) juga dapat
ditemukan di Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) yang secara administratif
berlokasi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara dan
Taman Nasional Gunung Leuser (Nanggroe Aceh Darussalam).
Tidak ada laporan yang berarti
tentang kambing ini dalam sepuluh tahun terakhir. Berapakah spesies yang
tersisa di alam bebas pun tidak diketahui dengan pasti. Mungkin karena maraknya
penebangan dan illegal logging Indonesia, dan kebakaran hutanmembuat
populasi Kambing Hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis sumatraensis) semakin
terdesak dan langka serta semakin sulit diketemukan. Oleh International
Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), satwa ini dikategorikan dalam
“genting” atau “Endangered” atau
tiga tingkat di bawah kategori “Punah” (Extinct).
Langkanya
Kambing Hutan Sumatera ini membuat hanya sedikit kebun binatang di dunia yang
memiliki satwa ini sehingga Kebun binatang yang memiliki koleksi spesies ini
sangat bangga. Bahkan banyak kebun binatang di Indonesia sendiri yang tidak
memilikinya.
Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata.
Kelas: Mammalia. Ordo:Artiodactyla. Famili: Bovidae.
Upafamili: Caprinae. Genus: Capricornis.
Spesies:Capricornis sumatraensis.
Upaspesies: Capricornis sumatraensis sumatraensis.
Nama trinomial: Capricornis sumatraensis sumatraensis (Bechstein, 1799). Sinonim:Naemorhedus sumatraensis sumatraensis.
0 komentar:
Posting Komentar