Bismillah.
Sebenarnya artikel ini terinsperasi dari tugas sekolah dengan tujuan untuk mengenali organisme khas daerah karena menarik sayapun mencoba untuk memposting di blog dan semoga bermanfaat .
Ciri-Ciri Tubuh Burung Ceumpala Kuneng berukuran sedang, sekitar 21 cm, dan berekor panjang. Warna bulunya coklat keabuan tua mengkilap dengan ciri khas alis putih yang terbentuk di atas mata, serta paruh hitam ramping tajam. Sebagian dada dan perut sampai pangkal ekor dan punggung berwarna kuning kemerahan, sedangkan ujung ekornya berwarna hitam dengan pinggir putih pada bagian bawahnya. Burung betina lebih coklat serta tidak mempunyai alis putih. Burung remaja lebih coklat berbintik-bintik kuning merah karat. Iris coklat; paruh hitam; kaki hitam.
Cara
Hidup
Burung ceumpala kuneng
hidup dengan cara menghuni
hutan di daerah pamah sampai ketinggian 900 meter di atas permukaan laut.
Burung ini tidak hanya terdapat di Aceh, tetapi juga dapat dijumpai di
Sumatera umumnya, Kalimantan dan Semenanjung Malaya . Burung ini
makan biji-bijian.
Habitat
Hewan khas provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang dikenal
sebagai burung cempala kuneng merupakan hewan asli yang mendiami Indonesia,
Semenanjung Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. Di Indonesia Burung
Ceumpala Kuneng tersebar bukan hanya di Aceh saja namun dapat dijumpai
hampir di seluruh pulau Sumatera dan Kalimantan . Habitat utama burung ini adalah kawasan Taman Nasional
Gunung Leuser (TNGL). Habitat burung Ceumpala Kuneng meliputi hutan
dataran rendah, daerah rawa gambut, hutan berdaun lebar dengan ketinggian di
bawah 1.200 meter dpl.
Berkembangbiak
Perkembangbiakkannya belum banyak diketahui. Pada bulan
Februari dan April didapatkan anakan dari burung ini yang menandakan bahwa
burung ini melahirkan tetapi banyak dugaan bahwa burung ceumpala kuneng
bertelur tetapi di eram didalam tubuh sang induk sampai anaknya menetas dari
telur dan baru di keluarkan dari tubuh sang induk .Cara berkembang biak seperti
ini disebut Bertelur Melahirkan (Ovovivpar)
Perannya Dialam Dan Bagi Manusia
Banyak yang memanfaatkan burung cempala kuneng sebagai
hewan peliharaan yang dijual belikan walau hal ini dapat menurunkan populasi
spesies hewan ini sendiri . sayangkan keberadaannya karena banyak sekali
masyarakat yang tidak mengenal apa itu Cempala Kuneng dan bagaimana rupanya,
bahkan sekedar tahu namanya juga tidak, seperti di ungkapkan oleh Ijal
mahasiswa teknik Universitas Syiah Kuala : “apa itu cempala kuneng ! saya tidak
tahu, mungkin burung Camar atau apalah saya tidak tahu” ungkap mahasiswa yang
lahir di Meulaboh ini ketika di tanyai. Cempala kuneng memang kalah tenar jika di bandingkan
dengan flora identitas Aceh yaitu bungong jeumpa atau dengan fauna identitas
provinsi lain. Kita seharusnya sebagai masyarakat Aceh yang telah memilih
Cempala Kuneng menjadi fauna identitas daerah dapat mempopulerkan dan
melestarikannya seperti halnya daerah lain .
Status Organisme
Jumlah populasi dan individu tidak diketahui dengan
pasti. Namun disinyalir telah mengalami penurunan populasi yang sangat besar
dan mulai menjadi hewan langka di beberapa daerah. Penurunan populasi
diakibatkan oleh tingkat kerusakan hutan yang tinggi di wilayah Sumatera dan
Kalimantan serta adanya perburuan liar untuk diperjualbelikan sebagai burung peliharaan.
Sayangnya, populasinya dari waktu ke waktu makin menipis, sehingga kini makin
sulit ditemukan di habitat aslinya. IUCN
Red List pun menetapkan statusnya sebagai Near Threatened/ NT (Hampir Terancam).
Nama Daerah /Indonesia /Latin
0 komentar:
Posting Komentar