Rusa
Bawean merupakan
jenis rusa yang pada saat ini hanya bisa di jumpai di Pulau Bawean yang ada di
tengah Laut Jawa. Dimana secara administratif Pulau Bawean berada di kawasan
Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Rusa Bawean memiliki nama latinAxis Kuhlii. Jenis
rusa ini termasuk langka dan telah di klasifikasikan oleh IUCN sebagai salah
satu spesies terancam punah. Tak banyak, diperkirakan
jumlah populasinya hanya kisaran 300 ekor yang ada di alam bebas. Hidupnya
biasa membentuk kelompok kecil yang mana terdiri dari Rusa Betina dan anaknya
ataupun Jantan yang ikut dengan betina untuk kawin. Rusa Bawean termasuk salah
satu hewan nokturnal, dimana mereka aktif untuk mencari makan pada malam hari.
Ciri-ciri
dan Karakteristik Rusa Bawean
Menurut
study yang pernah di lakukan, rusa jantan memiliki tinggi antara 60 sampai
70cm. Dimana ekornya memiliki panjan 20cm dan Panjang tubuhnya (Kepala sampai
tubuh) mencapai 140cm dengan bobot rusa dewasa antara 50 sampai 60 kg. Warna
coklat sangat dominan dengan rusa ini. Rusa jantan memiliki tanduk yang
bercabang tiga dan tumbuh mencapai 25 hingga 47cm. Tanduk tersebut berfungsi
untuk memenangkan betina pada waktu musim kawin.
Penankaran
Rusa Bawean
Dengan
kondisi populasi Rusa Bawean yang kian terancam punah, maka dibuatlah sebuah
tempat penangkaran khusus rusa bawean yang ada di Pulau Bawean, tepatnya berada
di Beto Gebang Pudakit Barat, Kecamatan Sangkapura. Lokasi penangkaran ini
memiliki jarak 10 km dari Sangkapura, dimana waktu tempuh yang diperlukan hanya
30 menit. Untuk bisa ke lokasi, kita bisa memakai kendaraan roda dua layaknya
sepeda motor atau juga bisa membawa mobil. Kondisi jalanya sudah lumayan bagus,
akan tetapi hanya sebatas ke desa terdekat.
Penangkaran ini memiliki luas 4 hektare dan berada tepat di
kaki Gunung Gadung dan juga berbatasan dengan hutan konservasi Bawean. Lokasi
penangkaran ini sangat berpotensial untuk dijadikan tempat wisata khususnya di bidang wisata pendidikan, penelitan dan
ekowisata.
0 komentar:
Posting Komentar